KK Hidrografi ITB Bangun Stasiun Pasut di Pulau Pramuka

‎‎

BANDUNG, itb.ac.id — Pulau Pramuka dan sekitarnya yang termasuk bagian dari gugusan Kepulauan Seribu DKI Jakarta merupakan laboratorium lapangan Kelompok Keahlian (KK) Hidrografi dan Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut Teknologi Bandung (ITB). Kegiatan praktikum lapangan yang merupakan bagian dari mata kuliah Hidrografi telah dilaksanakan di pulau tersebut sejak tahun 2015. Kegiatan yang dilakukan utamanya meliputi penentuan posisi horizontal, pemeruman dasar laut, dan pengamatan pasang surut (pasut), serta survei meteorologi-oseanografi.

Jauh sebelum itu, Pulau Pramuka dan sekitarnya telah menjadi lokasi penelitian dan uji lapangan para staf dosen Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika. Salah satu penelitian yang penting dicatat adalah pengembangan sistem pendukung keputusan budidaya laut berbasis sistem informasi geografi dan pemodelan numerik yang pada tahun 2004 menjadi bagian dari topik disertasi Dr. rer. nat. Wiwin Windupranata, S.T., M.Si., dari KK Hidrografi ITB, di Universitas Kiel (Jerman).

Investasi penting lainnya di Pulau Pramuka adalah pendirian stasiun pengamatan pasut dan angin berteknologi ultrasonik dari LOG_aLevel (Jerman) dengan catu daya tenaga surya dan pengiriman data berbasis jaringan GSM. Alat itu merupakan hibah dalam rangka kerja sama riset antara KK Hidrografi ITB dengan Coastal Research Laboratory, Universitas Kiel yang mulai dioperasikan pada Oktober 2012. Seiring berjalannya waktu, beberapa bagian dari konstruksi dan penyimpanan daya mulai tidak bekerja dengan baik sehingga operasi stasiun tersebut diakhiri di awal tahun 2023, termasuk konstruksinya.

Di tahun yang sama, KK Hidrografi mendapat hibah sistem sensor pasut dari PT Luwes Inovasi Mandiri. “Sensor pasut alat ini menggunakan teknologi radar untuk merekam tinggi muka air laut. Alat ini memiliki kecakapan untuk mengirim data elevasi pasut setiap menit dan ditampilkan di situs secara waktu nyata,” ujar Farras Rizqy Hafizh, mahasiswa Magister Teknik Geodesi dan Geomatika yang terlibat dalam proyek ini. Instalasi stasiun pasutnya berhasil dirampungkan pada 5 Mei 2024 bersamaan dengan kegiatan praktikum lapangan hidrografi bagi mahasiswa angkatan 2021.

Data pasut yang diperoleh akan dapat diakses secara terbuka dan dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Setelah diolah lebih lanjut, data ini kelak dapat digunakan untuk berbagai kegiatan di laut, termasuk perikanan, pariwisata, serta pendidikan. “Perahu-perahu nantinya akan terbantu dalam menentukan waktu keluar-masuk pelabuhan, meningkatkan optimalisasi rute kunjungan pariwisata Bahari, dan tentunya data pasut ini mampu menunjang penelitian kelautan di Pulau Pramuka,” katanya. Dia turut mengucapkan terima kasih atas dukungan dan dedikasi yang telah diberikan PT Luwes Inovasi Mandiri untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Farras berharap bisa terjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk instansi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, khususnya Pusat Hidro-oseanografi TNI-AL (Pushidrosal), Badan Informasi Geospasial (BIG) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk bekerja sama dalam penyediaan informasi resmi dan terandalkan bagi masyarakat dan industri.

Pemasangan stasiun pasut ini merupakan babak baru untuk membuka berbagai peluang dan kebermanfaatan riset-riset kelautan yang lebih luas bagi masyarakat. KK Hidrografi juga menargetkan supaya proyek ini bisa memicu berbagai kegiatan pengabdian masyarakat untuk kepentingan yang lebih luas, seperti pemantauan dan prediksi perubahan lingkungan, mitigasi bencana, hingga penyediaan energi.

Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)

source : ITB